√ 10 Contoh Hikayat Pendek Terkenal dan Unsur Intrinsiknya - Ensiklopediasli

Sabtu, 10 Desember 2022

10 Contoh Hikayat Pendek Terkenal dan Unsur Intrinsiknya

Ensiklopediasli - Tuliskan contoh hikayat pendek sekali yang terkenal beserta unsur intrinsiknya (strukturnya)? Pertanyaan yang mungkin kalian cari. Kami akan menjawabnya secara tuntas disini.


Apa yang dimaksud dengan hikayat?


Hikayat adalah sebuah bentuk sastra yang berasal dari Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. 


Pengertian hikayat adalah cerita rakyat yang menceritakan tentang kehidupan dan peristiwa yang terjadi di masa lalu. 

contoh hikayat pendek


Hikayat biasanya menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. 


Hikayat juga menggunakan banyak simbol dan metafor untuk menyampaikan pesan moral. 


Hikayat biasanya berisi tentang kisah-kisah legenda, mitos, dan cerita rakyat yang diceritakan dari generasi ke generasi.


Tujuan utama dari hikayat adalah untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai budaya kepada pembaca. 


Hikayat juga bertujuan untuk menghibur dan menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang menarik dan menghibur. 


Hikayat juga bertujuan untuk mengajarkan kepada pembaca tentang nilai-nilai budaya dan moral yang berlaku di masyarakat. 


Dengan demikian, hikayat dapat membantu pembaca untuk memahami budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.


Adapun ciri-ciri hikayat yang perlu kalian ketahui:

  1. Hikayat adalah sejenis sastra yang berbentuk cerita rakyat yang berasal dari tradisi lisan.
  2. Hikayat biasanya menceritakan tentang kehidupan raja-raja, tokoh-tokoh penting, dan legenda-legenda.
  3. Hikayat biasanya menggunakan bahasa yang kaya akan metafor dan simbolisme.
  4. Hikayat biasanya menggunakan struktur cerita yang kompleks dan berulang-ulang.
  5. Hikayat biasanya menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.


Contoh Teks Hikayat Singkat beserta Strukturnya


Adapun hikayat pendek yang akan kami bagikan terdiri dari contoh hikayat melayu, kerajaan, Hang Tuah, Malin Kundang, Abdullah dan lain-lain.


1. Contoh Hikayat Hang Tuah dan Unsur Intrinsiknya


Hikayat Hang Tuah adalah sebuah cerita rakyat Melayu yang menceritakan tentang seorang pahlawan bernama Hang Tuah. 


Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan dan perjuangan Hang Tuah untuk mempertahankan kerajaan Melaka dari serangan musuh.


Unsur intrinsik dalam Hikayat Hang Tuah adalah sebagai berikut:

  • Tema: Hikayat Hang Tuah menekankan tema kepahlawanan dan keberanian. Hang Tuah dianggap sebagai pahlawan yang berani dan setia kepada kerajaan Melaka.
  • Karakter: Karakter utama dalam cerita ini adalah Hang Tuah, yang dianggap sebagai pahlawan Melaka. Selain itu, ada juga beberapa karakter lain seperti Sultan Melaka, Tun Perak, Tun Besar, dan lain-lain.
  • Plot: Plot cerita ini berfokus pada perjuangan Hang Tuah untuk mempertahankan kerajaan Melaka dari serangan musuh. Cerita ini juga menceritakan tentang bagaimana Hang Tuah menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan oleh Sultan Melaka.
  • Setting: Setting cerita ini berlokasi di Kerajaan Melaka pada abad ke-15. Cerita ini menggambarkan kehidupan masyarakat Melayu pada masa itu, termasuk budaya dan adat istiadatnya.


2. Hikayat Bayan Budiman dan Unsur Intrinsiknya


Hikayat Bayan Budiman adalah sebuah cerita rakyat dari Melayu yang berasal dari Negeri Sembilan, Malaysia. 


Cerita ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Bayan Budiman yang berjuang untuk menyelamatkan keluarganya dari kemiskinan. 


Dia berusaha keras untuk mencari nafkah dan menyelamatkan keluarganya dari kemiskinan.


Unsur intrinsik dalam cerita ini adalah:

  • Tema: Cerita ini menekankan pentingnya kerja keras dan usaha untuk mencapai tujuan. Ini juga menekankan pentingnya kekuatan mental dan semangat untuk mencapai tujuan.
  • Karakter: Bayan Budiman adalah tokoh utama dalam cerita ini. Dia adalah seorang pemuda yang berjuang untuk menyelamatkan keluarganya dari kemiskinan. Dia juga memiliki sifat yang teguh dan berani, yang membantunya untuk mencapai tujuannya.
  • Plot: Cerita ini berpusat pada upaya Bayan Budiman untuk menyelamatkan keluarganya dari kemiskinan. Dia melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan uang, termasuk bekerja di ladang milik seorang raja dan memburu binatang liar di hutan. Dia juga harus berhadapan dengan banyak rintangan, termasuk musuh-musuh yang ingin menghalanginya.
  • Setting: Cerita ini terjadi di Negeri Sembilan, Malaysia. Ini adalah sebuah daerah yang kaya akan hutan dan ladang-ladang milik raja-raja lokal.


3. Hikayat Abdullah dan Unsur Intrinsiknya


Hikayat Abdullah adalah sebuah karya sastera Melayu klasik yang ditulis oleh Abdullah bin Abdul Kadir. 


Hikayat ini menceritakan tentang kehidupan Abdullah dan bagaimana ia berjaya mencapai kejayaan.


Unsur intrinsik Hikayat Abdullah adalah sebagai berikut:

  • Tema: Tema utama Hikayat Abdullah adalah kejayaan melalui usaha dan keazaman. Ia menggambarkan bahawa dengan usaha yang keras dan tekad yang kuat, seseorang boleh mencapai apa sahaja yang mereka impikan.
  • Plot: Plot Hikayat Abdullah bermula dengan Abdullah yang berusaha untuk mencari nafkah untuk dirinya dan keluarganya. Dia bekerja keras untuk mencapai tujuannya, dan akhirnya berjaya mencapai kejayaan.
  • Karakter: Karakter utama dalam Hikayat Abdullah adalah Abdullah sendiri. Dia diperlihatkan sebagai seorang yang berusaha keras untuk mencapai tujuannya, dan akhirnya berjaya mencapai kejayaan.
  • Latar Belakang: Latar belakang Hikayat Abdullah adalah di zaman Melayu klasik di mana orang-orang berusaha untuk mencari nafkah dan kehidupan yang lebih baik.


4. Hikayat Si Miskin dan Unsur Intrinsiknya


Hikayat Si Miskin adalah sebuah cerita rakyat dari Malaysia yang menceritakan tentang seorang miskin yang bernama Si Miskin. 


Dia hidup di sebuah desa kecil di pedalaman Malaysia. 


Suatu hari, ia mendapatkan sebuah kotak yang berisi uang. Ia pun memutuskan untuk menggunakan uang tersebut untuk membeli makanan dan pakaian.


Unsur intrinsik dalam hikayat ini adalah:

  • Tema: Hikayat Si Miskin menekankan pentingnya berbagi dan menghargai apa yang kita miliki.
  • Karakter: Si Miskin adalah tokoh utama dalam hikayat ini. Dia adalah seorang miskin yang berani dan berhati baik.
  • Plot: Plot dalam hikayat ini berfokus pada bagaimana Si Miskin menggunakan uang yang ia temukan untuk membeli makanan dan pakaian.
  • Setting: Hikayat ini berlatar belakang di sebuah desa kecil di pedalaman Malaysia.
  • Simbolisme: Uang yang ditemukan oleh Si Miskin simbolik untuk kebaikan dan kemurahan hati.


5. Hikayat Antu Anyek dan Unsur Intrinsiknya


Hikayat Antu Anyek adalah sebuah cerita rakyat dari suku Dayak di Kalimantan Barat. 


Cerita ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Antu Anyek yang berjuang melawan raja jahat bernama Raja Bantan. 


Raja Bantan telah menyebabkan kemiskinan dan kelaparan di wilayahnya, dan Antu Anyek bertekad untuk mengakhiri kejahatan Raja Bantan.


Unsur intrinsik dalam cerita ini adalah:

  • Karakter: Antu Anyek adalah tokoh utama dalam cerita ini. Dia adalah seorang pemuda yang berani dan bertekad untuk mengakhiri kejahatan Raja Bantan. Selain itu, ada juga tokoh lain seperti Raja Bantan, Ratu Bantan, dan para penyihir yang membantu Antu Anyek dalam perjuangannya.
  • Tema: Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pemuda yang berani dan bertekad dapat mengalahkan kejahatan dan membawa keadilan bagi rakyatnya. Ini adalah tema yang umum dalam cerita rakyat Dayak.
  • Latar Belakang: Cerita ini berlatar belakang di Kalimantan Barat, di mana suku Dayak tinggal. Ini memberikan konteks budaya dan sosial yang kaya untuk cerita ini.
  • Simbolisme: Dalam cerita ini, simbolisme digunakan untuk menggambarkan perjuangan Antu Anyek melawan Raja Bantan. Misalnya, api merupakan simbol kekuatan dan semangat Antu Anyek untuk mengalahkan musuhnya.


6. Hikayat Malin Kundang dan Unsur Intrinsiknya


Malin Kundang adalah sebuah dongeng rakyat yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. 


Cerita ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang yang tinggal bersama ibunya di sebuah desa. 


Suatu hari, Malin Kundang pergi meninggalkan ibunya untuk mencari nafkah. Setelah beberapa tahun, ia kembali ke desa asalnya dengan kapal mewah dan banyak harta. 


Ia menolak untuk mengakui ibunya dan menyebutnya sebagai orang asing. Akibatnya, ibunya mengutuk Malin Kundang dan ia berubah menjadi batu.


Unsur intrinsik dalam cerita Malin Kundang adalah:

  • Tema: Cerita ini menekankan pentingnya memiliki rasa hormat dan kasih sayang terhadap orang tua.
  • Karakter: Malin Kundang adalah tokoh utama dalam cerita ini. Ia adalah seorang anak laki-laki yang tinggal bersama ibunya di sebuah desa. Ia pergi mencari nafkah dan kembali dengan kaya raya, tetapi ia tidak lagi menghormati ibunya.
  • Plot: Plot cerita ini berpusat pada Malin Kundang yang pergi mencari nafkah dan kembali dengan kaya raya, tetapi ia tidak lagi menghormati ibunya. Akibatnya, ibunya mengutuk Malin Kundang dan ia berubah menjadi batu.
  • Setting: Cerita ini berlatar belakang di sebuah desa di Minangkabau, Sumatera Barat.
  • Nilai-nilai: Cerita ini menekankan pentingnya memiliki rasa hormat dan kasih sayang terhadap orang tua serta akibat buruk dari sikap egois dan tidak hormat terhadap orang tua.


7. Hikayat Tiga Pengembara Lapar dan Unsur Intrinsiknya


Kisah ini bercerita tentang tiga pengembara yang lapar. Mereka berjalan di sepanjang jalan yang panjang dan mencari makanan. 


Setelah beberapa jam berjalan, mereka masih belum menemukan makanan. Akhirnya, mereka menemukan sebuah rumah di tengah hutan. Mereka berharap bisa mendapatkan makanan di sana.


Mereka mendekati rumah itu dan melihat ada seorang wanita tua di dalamnya. 

Wanita tua itu bertanya kepada mereka, "Apa yang kalian cari?". 

Mereka menjawab, "Kami lapar dan kami ingin makan". 

Wanita tua itu pun memberikan mereka makanan. Mereka sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada wanita tua itu.


Setelah makan, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Mereka merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan makanan dari wanita tua itu. 


Mereka pun berjanji untuk selalu berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.


Unsur Intrinsik:

  • Tema: Berbagi dan saling membantu sesama manusia. 
  • Latar Belakang: Tiga pengembara yang lapar berjalan di sepanjang jalan yang panjang dan mencari makanan. 
  • Karakter: Tiga pengembara dan seorang wanita tua. 
  • Plot: Tiga pengembara menemukan sebuah rumah di tengah hutan dan mendapatkan makanan dari wanita tua di sana. 
  • Penyelesaian: Mereka merasa sangat bersyukur dan berjanji untuk selalu berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.


8. Hikayat Bunga Kemuning dan Unsur Intrinsiknya


Di sebuah desa yang terpencil di pedalaman Sumatera, tinggal seorang perempuan bernama Bunga Kemuning. 


Dia adalah anak tunggal dari seorang petani yang sangat sederhana. Meskipun kehidupan mereka tidak mewah, Bunga Kemuning sangat bersyukur karena orang tuanya sangat mencintainya.


Suatu hari, ayahnya mengajaknya berkemah di hutan. Mereka berdua berjalan melewati hutan yang luas dan indah. 


Di tengah hutan, Bunga Kemuning melihat sebuah pohon yang penuh dengan bunga-bunga kemuning yang indah. 


Dia terpesona dengan keindahan bunga-bunga itu dan memutuskan untuk mengambil beberapa untuk dirinya.


Ayahnya melarangnya, tapi Bunga Kemuning tetap saja mengambil beberapa bunga kemuning. Dia berpikir bahwa bunga-bunga itu akan menjadi hadiah yang indah untuk ibunya.


Keesokan harinya, ketika mereka pulang ke desa, Bunga Kemuning memberikan bunga-bunga itu kepada ibunya. Ibunya sangat senang dan merasa bangga akan anaknya yang berani dan berhati mulia.


Unsur Intrinsik:

  • Tempat: Desa di pedalaman Sumatera, hutan
  • Tokoh: Bunga Kemuning, ayahnya, ibunya
  • Latar Waktu: Suatu hari
  • Plot: Bunga Kemuning dan ayahnya berkemah di hutan. Di tengah hutan, Bunga Kemuning melihat sebuah pohon yang penuh dengan bunga-bunga kemuning yang indah. Dia memutuskan untuk mengambil beberapa untuk dirinya meskipun ayahnya melarangnya. Keesokan harinya, ketika mereka pulang ke desa, Bunga Kemuning memberikan bunga-bunga itu kepada ibunya. 
  • Tema: Berani dan Berhati Mulia


9. Hikayat Sri Rama Mencari Sita Dewi dan Unsur Intrinsiknya


Sri Rama adalah seorang pangeran yang berasal dari kerajaan Ayodhya. Dia adalah putra dari Raja Dasaratha dan Ratu Kausalya. 


Suatu hari, Raja Dasaratha mengadakan upacara pernikahan untuk Sri Rama dan Sita Dewi.


Pada saat upacara pernikahan, seorang raksasa bernama Ravana datang dan menculik Sita Dewi. 


Sri Rama sangat marah dan dia bersumpah untuk menemukan Sita Dewi dan membalaskan dendamnya. Dia meminta bantuan kepada Hanuman, seekor monyet besar yang sangat setia kepadanya.


Hanuman mengumpulkan pasukannya dan mereka berangkat untuk mencari Sita Dewi. 


Mereka melakukan perjalanan yang panjang dan melewati banyak tempat berbahaya. Mereka berhasil menemukan Sita Dewi di sebuah gua di pulau Lanka.


Sri Rama dan Hanuman berhasil menyelamatkan Sita Dewi dari tangan Ravana. Setelah itu, mereka kembali ke Ayodhya dengan Sita Dewi. 


Di sana, Sri Rama dan Sita Dewi disambut dengan sukacita oleh semua penduduk Ayodhya.


Unsur Intrinsik Hikayat Sri Rama Mencari Sita Dewi:

  • Tema: Kesetiaan, keberanian, dan pengorbanan.
  • Latar Belakang: Kerajaan Ayodhya di India kuno.
  • Tokoh Utama: Sri Rama, Sita Dewi, Hanuman, dan Ravana.
  • Konflik: Perjuangan Sri Rama untuk menyelamatkan Sita Dewi dari tangan Ravana.
  • Penyelesaian: Sri Rama berhasil menyelamatkan Sita Dewi dengan bantuan Hanuman dan mereka kembali ke Ayodhya dengan sukacita.


10. Contoh Hikayat Pendek Amir dan Unsur Intrinsiknya


Amir adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah desa di pedalaman. Ia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berburu. 


Setiap hari, ia berburu di hutan untuk mencari makanan untuk dirinya dan keluarganya.


Suatu hari, Amir mendengar kabar bahwa ada seekor singa besar yang menyerang desa terdekat. Amir pun bergegas menuju desa tersebut untuk menyelamatkan penduduknya. 


Ia berhasil mengalahkan singa tersebut dengan kemampuan berburunya.


Kemudian, Amir diberi hadiah oleh raja desa tersebut. Raja memberinya sebuah pedang berkilauan yang disebut Pedang Amir. 


Pedang ini memiliki kekuatan magis yang dapat membantu Amir dalam menyelesaikan masalah.


Unsur Intrinsik:

  • Tema: Keberanian dan Kebijaksanaan
  • Latar Belakang: Desa di pedalaman
  • Tokoh Utama: Amir
  • Tokoh Pendukung: Raja Desa
  • Konflik: Singa besar yang menyerang desa terdekat
  • Penyelesaian: Amir berhasil mengalahkan singa tersebut dengan kemampuan berburunya dan diberi hadiah oleh raja desa tersebut.


Baca contoh lainnya: Hikayat Abu Nawas dan Unsur Intrinsik Ekstrinsik


Kesimpulan


Ada berbagai macam jenis hikayat yang harus kalian ketahui diantaranya hikayat berasal dari melayu asli, dari Jawa, Hindu, dan Arab.


10 contoh hikayat singkat yang kami bagikan di atas sudah termasuk semua macam hikayat.


Demikianlah artikel kali ini tentang 10 contoh teks hikayat pendek dan terkenal beserta unsur intrinsiknya atau strukturnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

Get notifications from this blog

 
close