√ Syair (Pengertian, Jenis-jenis, Ciri-ciri, dan Contoh) - Ensiklopediasli

Selasa, 10 April 2018

Syair (Pengertian, Jenis-jenis, Ciri-ciri, dan Contoh)

Ensiklopediasli - Materi yang akan kita bahas kali ini mengenai pelajaran Bahasa Indonesia tentang Syair. Adapun yang akan dijelaskan yaitu pengertian syair, ciri-ciri syair, jenis-jenis syair, dan contoh syair.

Arti kata syair menurut KBBI yaitu puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama.

Syair (Pengertian, Jenis-jenis, Ciri-ciri, dan Contoh)



Pengertian Syair


Syair adalah salah satu jenis puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris (larik) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Sidang Fakir, dan Syair Dagang.

Jenis-jenis Syair


1. Syair Agama


Syair Agama mulai diketahui di Indonesia saat masuknya Agama Islam ke Indonesia. Terdapat beberapa jenis Syair Agama, yaitu: Syair Sufi, Syair ajaran Islam, Syair cerita Nabi, dan Syair nasihat.


2. Syair Kiasan


Kiasan pada syair ini digunakan sebagai sindiran atas peristiwa atau kejadian tertentu. Kiasan yang digunakan biasanya memaki peradaian objek tertentu seperti hewan, bunga, atau buah.

3. Syair Panji


Syair ini bercerita mengenai keadaan, peristiwa dan orang-orang yang berada di dalam istana.

4. Syair Romantis


Syair ini bercerita kisah-kisah percintaan dan kasih sayang, dan juga merupakan kisah cerita rakyat atau hikayat.

5. Syair Sejarah


Syair sejarah dibuat berdasarkan suatu peristiwa, tokoh, atau tempat-tempat yang bersejarah.

Ciri-ciri Syair



  • Pada syair, irama terjadi pada setiap pertengahan baris (antara 4-6 suku kata)
  • Syair biasanya berisi tentang dongeng, cerita, petuah dan nasihat
  • Bahasa syair berbentuk kiasan
  • Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya
  • Syair terdiri atas empat baris/larik dalam setiap baitnya
  • Setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata
  • Dalam setiap bait syair, memberi arti sebagai satu kesatuan
  • Syair bersajak a-a-a-a
  • Syair ini tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Jadi dalam syair, semua baris mengandung isi dan mempunyai makna


Contoh Syair Menurut Jenisnya


1. Syair Agama


“Janganlah engkau berbuat maksiat
Janganlah engkau berbuat jahat
Segeralah engkau bertaubat
Agar selamat dunia akhirat”

Oleh: Rizki Muhamad Iqbal dan Ninda Ika Julyanti 


2. Syair Kiasan

Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya

Terbangnya Simbangan berperi-peri
Lintas di Kampung Bayan Johari 
Terlihatlah kepada putrinya Nuri
Mukanya cemerlang manis berseri

Simbangan mengerling ke atas geta
Samalah sama berjumpa mata
Berkobaran arwah leburlah cinta
Letih dan lesu rasa anggauta

Oleh: Sultan Badaroedin


3. Syair Panji

Syair Ken Tambuhan

Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan dipasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan

Tuan laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuanlah membari kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak

4. Syair Romantis

Sudah lama rasa ini terpendam di hatiku
tapi kau tak menganggap diriku
mungkin hatimu sudah tertutup untukku
ini memang jalan takdirku

diri ini terus terjatuh
karena kau pergi menjauh
tapi ku tak mengeluh
dan ku terus terjatuh

ku tau kau pergi tanpa alasan
meski jarak memisahkan
walau ku tau itu menyakitkan
harus ku hadapi tanpa tangisan

aku memang bukan yang terbaik untukmu
dan aku memang bukan yang terindah bagimu
walau hati terkoyak untukmu
ku tetap berdiri tegar tanpamu

5. Syair Sejarah

Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamit Syah padaku Sultan,
Duduklah Baginda bersuka-sukaan

Abdul muluk putra Baginda,
Besarlah sudah bagus bangsawan muda,
cantik majelis usulnya syahdam 
Tiga belas tahun umurnya ada.

Paras elok amat sempurna,
Petah manjelis bijak laksana,
memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina.

Baca juga: Teks Pantun (Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Jenis-jenis dan Contohnya)

Demikanlah materi tentang Syair (Pengertian, Jenis-jenis, Ciri-ciri, dan Contoh). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan Terimakasih.

Get notifications from this blog

 
close