√ 30+ Contoh Kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia [LENGKAP] - Ensiklopediasli

Senin, 06 Agustus 2018

30+ Contoh Kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia [LENGKAP]

Contoh Kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia - Banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena manusia lebih mengedepankan hak daripada kewajiban asasinya. Pernahkah Kalian mendengar atau membaca berita tentang kasus pelanggaran HAM? Tentu saja bila kalian rajin mengikuti berita dari media elektronik atau media cetak, kasus-kasus pelanggaran HAM sangat sering kita dengar.

Ada beberapa kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia, baik pelanggaran HAM berat ataupun pelanggaran HAM ringan. di antaranya sebagai berikut.

1. Peristiwa Tanjung Priok


Peristiwa Tanjung Priok



Peristiwa kerusuhan yang terjadi pada tanggal 12 September 1984 di Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia, yang mengakibatkan sebanyak 24 orang tewas, 36 orang luka berat dan 19 luka ringan. Peristiwa ini berlangsung dengan latar belakang dorongan pemerintah Orde Baru waktu itu agar semua organisasi masyarakat menggunakan azas tunggal yaitu Pancasila. Penyebab peristiwa ini adalah tindakan perampasan brosur yang mengkritik pemerintah pada saat itu di salah satu mesjid di kawasan Tanjung Priok dan penyerangan oleh massa terhadap aparat.

2. Pelanggaran HAM di Daerah Operasi Militer (DOM), Aceh


DOM Aceh

Peristiwa ini telah menimbulkan bentuk bentuk pelanggaran HAM terhadap penduduk sipil yang berupa penyiksaan, penganiayaan, dan pemerkosaan yang berulang-ulang dengan pola yang sama. Kasus-kasus dari berbagai bentuk tindakan kekerasan yang dialami perempuan yang terjadi dari ratusan kekerasan seputar diberlakukannya Daerah Operasi Militer selama ini tidak pernah terungkap.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan informasi ini tidak diketahui oleh masyarakat luas dan dunia internasional seperti :

  • Korban pemerkosaan terutama di Aceh, sering dianggap aib dan memalukan. Akibatnya korban atau keluarga selalu berusaha untuk menutupi kejadian tersebut.
  • Adanya ancaman dari pelaku untuk tidak "mengungkap" kejadian tersebut kepada orang lain, karena pelakunya aparat yang sedang bertugas di daerah tersebut, membuat korban/keluarga selalu berada dalam kondisi diintimidasi.
  • Penderitaan dan trauma yang dialami oleh korban sangat mendalam, sehingga sangat sulit bagi korban untuk menceritakan pengalaman buruknya, apalagi kepada orang yang tidak terlalu dikenalnya.
  • Adanya ancaman dari pihak-pihak tertentu terhadap orang ataupun LSM yang mendampingi korban.

3. Sepanjang tahun 80-an


Petrus

Dalam rangka menanggulangi aksi-aksi kriminal yang semakin meningkat, telah terjadi pembunuhan terhadap "para penjahat" secara misterius yang terkenal dengan istilah "petrus" (penembakan misterius).

4. Tragedi Trisakti


Tragedi Trisakti

Peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998, pada saat demonstrasi menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Dalam kasus ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti diantaranya : Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998), dan Hendrawan Sie (1975-1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada.

5. Tragedi Semanggi I dan II


tragedi semanggi 1 dan 2

Tragedi Semanggi menunjuk pada peristiwa protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya warga sipil kejadian yang pertama di kenal dengan nama Tragedi Semanggi I yang terjadi pada tanggal 13 November 1998. Dalam kasus ini lima orang korban meninggal, yaitu Bernadus Irmawan, Teddy Mahdani Kusuma, Sigit Prasetyo, Muzamil Joko Purwanto dan Abdullah

Kemudian kejadian kedua di kenal dengan nama Tragedi semanggi II yang terjadi pada tanggal 24 September 1999 yang mengakibatkan lima orang korban meninggal yaitu Yap Yun Hap, Salim Ternate, Fadli, Denny Yulian dan Zainal.

6. Pembunuhan Munir


Munir

Sebagai aktivis HAM Indonesia pada tanggal 7 September 2004. Aktivis Ham asal Malang, Jawa Timur, itu tewas di dalam pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-974, pemilik nama lengkap Munir Said Thalib itu menghembuskan nafas terakhir setelah mengkonsumsi makanan yang dicampur racun Arsenik dalam penerbangan menuju Belanda untuk melanjutkan studi masternya di bidang hukum. Hingga kini, kasusnya tidak kunjung usai.

7. Pelanggaran HAM berat di Abepura, Papua


Peristiwa ini bermula pada tanggal 7 Desember 2000 sekitar pukul 01:30 WIT. Terjadi penyerangan massa terhadap mapolsek Abepura yang menewaskan seorang polisi bernama Bripka Petrus Eppa, dan 3 orang lainnya luka-luka.

Peristiwa tersebut juga disertai dengan pembakaran ruko yang berjarak 10 meter dari kejadian, dan juga terjadi penyerangan sekaligus pembunuhan satpam di kantor Dinas Otonomi Kotaraja.

Pasca kejadian, Kapolres Jayapura AKBP Drs. Daud Sihombing, SH setelah menelpon Kapolda Brigjem Pol Drs. Moeroetidarno Moerhadi D, langsung melaksanakan perintah operasi pengejaran dan penyekatan ke tiga asrama mahasiswa dan tiga pemukiman warga.

Dalam operasi tersebut ternyata terjadi pengrusakan, pemukulan, penyiksaan,  dan pembunuhan terhadap mahasiswa dan penduduk sipil.

Februari 2001, Komnas HAM membentuk KPP HAM Abepura, dalam KPP HAM memuat peristiwa pengejaran dan penangkapan itu telah terjadi tindakan pelanggan HAM.

8. Kasus Pembantaian di Bulukumba


Insiden bentrokan di areal perkebunan karet PT London Sumatera (Lonsum) Bulukamba, merupakan salah satu contoh pelanggaran HAM.

Kejadian ini bermula ketika PT London Sumatera (Lonsum) ingin melakukan perluasan lahan untuk kegiatan industri di Desa Bonto Mangiring Bulukumba, namun upaya tersebut ditolak oleh warga desa khususnya para petani karena mereka beralasan akan merusak sawah mereka.

Maka, para warga terus memberontak untuk mempertahankan lahan tersebut. Namun, salah satu anggota Brimob bernama Bone tanpa pikir panjang melakukan aksi penembakan dan pembantaian kepada para petani.

Pada peristiwa tersebut 4 orang tewas, 20 orang luka parah, dan hancurnya rumah warga sekitar.

9. Penculikan Aktivis Pro-demokrasi 1997/1998


Penculikan ini adalah peristiwa penghilangan orang secara paksa terhadap aktivis pro-demokrasi yang terjadi menjelang pelaksanaan pemilu tahun 1997 dan Sidang Umum MPR tahun 1998.

Peristiwa penculikan ini berlangsung dalam tiga tahap: Menjelang pemilu Mei 1997, dalam waktu dua bulan menjelang sidang MPR bulan Maret, sembilan di
antara mereka yang diculik selama periode kedua dilepas dari kurungan dan muncul kembali.

Beberapa di antara mereka berbicara secara terbuka mengenai pengalaman mereka. Akan tetapi tak seorang pun dari mereka yang diculik pada periode pertama dan ketiga muncul.

10. Pembunuhan Wartawan Udin


Wartawan Udin yang bernama lengkap Fuad Muhammad Syafruddin. Salah satu wartawan Surat Kabar Harian Bernas  yang menjadi tumbal di rezim Orde Baru.

Udin "dihilangkan" karena tulisannya mengusik penguasa kala itu Bupati Bantul Sri Roso Sudarmo, tentara berpangkat kolonel

Peristiwa itu terjadi pada tahun 1996, usai dianiaya oleh orang tak dikenal di sekitar rumahnya, dengan sebatang besi yang dipukulkan ke kepalanya. Walaupun Udin sempat mendapatkan perawatan di RS Bethesda. Setelah sempat koma karena geger otak, akhirnya Udin menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit tersebut.

11. Tragedi Bom Bali 1


Peristiwa ini menjadi sejarah paling kelam sepanjang 2002. Bom meledak di dua diskotik yang banyak dikunjungi turis asing di kawasan Kuta, Bali. Korban tewas sebanyak 202 orang dan korban luka-luka sebanyak 209 yang kebanyakan berasal dari Australia

12. Tragedi Bom Bali 2


Peristiwa ini terjadi pada 1 Oktober 2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di Kutan dan dua lainnya di Jimbaran. Korban tewas sebanyak 23 orang dan 196 lainnya luka-luka. 23 Korban tewas terdiri dari 15 warga Indonesia, 4 warga Australia dan 1 warga Jepang.

13. Peristiwa G30S/PKI


Peristiwa Gerakan 30 September 1965 / PKI adalah peristiwa pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia terbesar yang pernah terjadi. Gerakan ini bertujuan untuk menggulingkan Soekarno dan mengganti ideologi Pancasila ke Komunis.

Gerakan ini diprakarsai oleh D.N Aidit yang merupakan ketua PKI pada saat itu. Gerakan ini mengincar para Dewan Jendral dan perwira tinggi berjumlah 10 orang dengan menculik serta membunuh dan membawanya ke Lubang Buaya.

14. Pembantaian Rawagede


Peristiwa pembantaian penduduk Kampung Rawagede oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 sewaktu melancarkan agresi militer pertama. Sebanyak 431 penduduk menjadi korban pembantaian ini.

Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag menyatakan pemerintah Belanda bersalah serta harus bertanggung jawab dan membayar kompensasi bagi korban dan keluarganya.

15. Pembantaian Santa Cruz


Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 November 1991 di pemakaman Santa Cruz di Dili, Timor Timur. Pembantaian terjadi disebabkan para demonstran yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda mengadakan aksi protes mereka terhadap pemerintahan Indonesia pada prosesi pemakaman rekan mereka bernama Sebastiao Gomes.

Dalam proses pemakaman ini, para mahasiswa menggelar spanduk untuk meminta penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan dengan menampilkan foto pemimpin pro-kemerdekaan Xanana Gusmao.

Pada saat prosesi tersebut memasuki kuburan, pasukan Indonesia mulai menembak. Dari peristiwa ini korban tewas sejumlah 271 orang, 372 luka-luka, dan 250 lainnya menghilang. Pembantaian ini disaksikan oleh dua jurnalis Amerika Serikat, dan terekam dalam pita video oleh Max Stahl. Tayangan tersebut kemudian disiarkan ke seluruh Dunia, hingga sangat mempermalukan pemerintahan Indonesia.

16. Peristiwa Kudatuli


Peristiwa kudatulis (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) atau peristiwa sabtu kelabu, adalah persitwia pengambilaliha secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri.

Penyerbuat dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) serta dibantu aparat dari kepolisian dan TNI. Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah Jakarta. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.

Hasil penyelidikan Komnas HAM 5 orang meninggal dunia, 149 orang (sipil maupun aparat) luka-luka, dan 136 orang ditahan. Komnas HAM menyimpulkan telah terjadi sejumlah pelanggaran hak asasi manusia.

17. Pembantaian Banyuwangi


Pembantaian Banyuwangi 1998 adalah peristiwa pembantaian terhadap orang yang diduga melakukan praktik ilmu hitam (santet atau tenung) yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur pada kurun waktu Februari - September 1998.

Dalam kejadian ini, setelah dilakukan pendataan korban. Ternyata banyak di antara para korban bukan merupakan dukun santet. Di antara para korban terdapat guru mengaji, dukun suwuk (penyembuh) dan tokoh-tokoh masyarakat seperti ketua RT atau RW.

18. Pembantaian di Indonesia 1965-1966


Peristiwa pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia pada masa setelah terjadinya G30S/PKI di Indonesia. Diperkirankan lebih dari setengah juta orang dibantai dan lebih dari satu juta orang dipenjara dalam peristiwa tersebut.

Pembantaian ini hampir tidak pernah disebutkan dalam buku sejarah Indonesia, dan hanya memperoleh sedikit perhatian dari orang Indonesia maupun warga internasional.

19. Konflik Sampit


Konflik sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, yang berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi.

Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebuh pecah pada 18 Februari 2001 setelah dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak.

Konflik sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal.

20. Pembunuhan Salim Kancil


Pembunuhan Salim Kancil memicu kemarahan banyak pihak. Salim menjadi korban aksi kekerasan dan penganiayan berujung kematian oleh sekelompok orang secara brutal.

Aktivitasnya yang menolak tambang Galian C di desanya, diduga menjadi latar belakang aksi kekerasan ini. Ancaman pembunuhan diduga dilakukan oleh sekelompok preman yang bentuk oleh Kepala Desa Selok Awar-Awar kepada Tosan dan Salim Kancil. Kelompok preman tersebut diketuai oleh Desir.

20. Konflik Timor Timur


Berdasarkan laporan dari Internaional Institute for Srategic Issues pada tahun 1999, bahwa pembunuhan dan pengrusakan masal yang terjadi di Timor Timur menyebabkan ribuan orang meninggal dunia dan banyak infrastruktur di wilayah tersebut rusak. Tindakan ini dilakukan oleh pihak militer Indonesia dan beberapa kelompok yang mendukung pemerintah Indonesia,

21. Konflik Poso


Peristiwa ini melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini umumnya terbagi menjadi beberapa fase. Fase yang pertama berlangsung pada bulan Desember 1998, kemudian berlanjut pada bulan April 2000, dan yang terbesar terjadi pada bulan Mei - Juni 2000.

Fase pertama dan kedua berawal dari serangkaian bentrokan antara kelompok pemuda Islam dan Kristen. Sedangkan fase ketiga, dipandang sebagai periode kekerasan terburuk. Fase ini merupakan ajang balas dendam oleh kelompok Kristen setelah dua fase sebelumnya yang sebagian besar didominasi oleh serangan dari pihak Muslim.

Fase ketiga memuncak dalam sebuah peristiwa pembantaian di sebuah pesantren di Desa Sintuwu Lemba yang mayoritas penduduknya Islam. Dalam peristiwa ini, ratusan orang jatuh menjadi korban, umumnya dari pihak Muslim.

22. Pembantaian Petani Mesuji


Kejadian ini terjadi di Desa Sungai Sodong, Mesuji, Ogen Komeling ilir, Sumatera Selatan pada tahun 1997. Bentrokan terjadi antara warga dan perusahaan kelapa sawit akibat kerjasama yang tidak ditepati. Akibatnya terjadi pembantaian terhadap 30 petani di Mesuji.

23. Peristiwa Aceh 1990

Kejadian ini terjadi pada tahun 1990 di Aceh. Pada tahun tersebut, dikerahkan ribuan pasukan militer tambahan guna menghentikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Jumlah personel yang sangat besar untuk menumpas anggota GAM yang hanya berjumlah ratusan orang. Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan.

24. Kasus OPM 


Kasus Organisasi Papua Merdeka merupakan pelanggaran HAM yang terjadi tahun 60-an. Peristiwa ini menewaskan ribuan korban jiwa dalam operasi intensif yang diselenggarakan oleh anggota militer TNI. Peristiwa ini merupakan bentuk pertahanan dari aparat Indonesia atas gerakan OPM yang ingin memisahkan diri dengan Indonesia.

25. Peristiwa Talangsari


Peristiwa ini adalah insiden antara kelompok Warsidi dengan aparat keamanan di Dusun Talangsari III, Kabupaten Lampung Timur pada 7 Februari 1989.

Warsidi dalam catatan, pernah tergabung ke dalam gerakan DI-TII Soekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, namun kemudian ia menyempal dan membentuk kelompok sendiri di Jakarta. Di Jakarta inilah, mereka merancanakan sebuah gerakan yang kemudian terkenal dengan peristiwa Talangsari.

Gerakan ini tercium oleh aparat keamanan. Oleh karena itu, pemerinta setempat melalui MUSPIKA yang dipimpin oleh Kapten SOetiman merasa perlu meminta keterangan kepada Warsidi dan pengikutnya. Namun kedatangan Kapten Soetiman disambut dengan hujan panah dan perlawanan golok. Kapten Soetiman pun tewas dan dikuburkan di Talangsari.
Tewasnya Kapten Soetiman membuat Danrem Lampung Kolonel AM Hendropriyono mengambil tindakan tegas terhadap kelompok Warsidi. Lalu terjadilah penyerbuan Talangsari oleh aparat setempat yang mendapat bantuan dari penduduk sekitar. Akibatnya 27 orang tewas di pihak Warsidi, termasuk Warsidi sendiri. Sekitar 173 orang ditangkap, namun yang sampai ke pengadilan hanya 23 orang.

26. Pelanggaran HAM di Tolikara

Komnas HAM memutuskan telah terjadi tindak pelanggaran HAM di Tolikara. Yang dimaksud tindak pelanggaran HAM antara lain kasus intoleransi, hak untuk hidup, hak atas rasa aman, hak atas kepemilikan.

Peristiwa ini dipicu oleh pembakaran yang menyebabkan terbakarnya kios warga, Masjid, dan rumah warga/properti. Akibatnya jatuh korban jiwa dan beberapa orang luka-luka.

27. Peristiwa Perbudakan Buruh Panci

Peristiwa ini terjadi di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang. Telah terjadi perbudakan terhadap puluhan buruh pabrik oleh Juki Hidayat. Ia mempekerjakan para buruh tanpa dibayar sepersen pun, jika menolak atau ingin melarikan diri maka akan disiksa dan dipukuli. Peristiwa ini terkuak setelah dua pekerja lainnya berhasil kabur dan melaporkan kepada Polisi.

28. Tragedi Kerusuhan di Ambon, Maluku


Kerusuhan ini terjadi sejak Januari 1999, mengakibatkan banyak korban meninggal. Peristiwa kerusuhan ini berawal dari perkelahian antara pemuda yang berbeda etnis dan agama. Perkembangan terakhir terkait kerusuhan ini diperkirakan ratusan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

29. Kerusuhan Sambas


Kerusuhan besar antar suku yang menyebabkan banyaknya jatuh korban jiwa di Sambas (1970-1999). Kerusuhan Sambas merupakan peristiwa pecahnya pertikaian antara etnis pribumi dengan pendatang , yakni suku Dayak dengan Madura yang mencapai klimaks tahun 1999.

Akibatnya, 489 orang tewas, 202 orang luka berat dan ringan, dan 3833 pemukiman warga dimusnahkan dan masih banyak yang lainnya.

30. Tragedi di Jambo Keupok


Tragedi ini terjadi 17 Mei 2003 adalah sebuah peristiwa pelanggaran HAM berat yang terjadi di Aceh Selatan. Sebanyak 16 orang penduduk sipil tak berdosa mengalami penyiksaan, penembakan, pembunuhan di luar proses hukum dan pembakaran serta 5 orang lainnya turut mengalami kekerasan oleh Anggota TNI.

Peristiwa ini diawali setelah sebelumnya ada informasi dari seorang informan kepada anggota TNI bahwa pada tahun 2001-2002, Desa Jambo Keupok termasuk salah satu daerah basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Baca Juga : 25 Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) Menurut Para Ahli & Secara Umum

Demikianlah artikel kali ini tentang 30+ Contoh Kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia [LENGKAP]. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan Terimakasih

Referensi:Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarnegaraan untuk kelas X
https://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Tanjung_Priok.
http://sekilasinfoaceh.blogspot.co.id/2013/03/dom-aceh-1989-1998_4715.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Trisakti
https://id.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Semanggi
nasional.tempo.co/

Get notifications from this blog

 
close